Dua jiwa pengembara
tanpa kompas pasti,
Berjumpa di persimpangan tak terduga.
Dari jalur yang berbeda, tanpa disangka langkah kaki beriringan.
Perlahan waktu bergulir, hingga mengukir kisah.
Pemahaman mendalam menjembatani jiwa,
hadir rasa yang teramu, seerat akar pohon tua.
Nyata sadar menyapa, berucap tentang pertemuan ini bagai fatamorgana. Hanya jalan buntu yang menanti di ujung petualangan.
Pilihan pahit menghadang ujungnya:
Melompat ke jurang
mengakhiri penantian,
meski luka menganga,
membawa kenangan membekas.
Atau...
kembali ke pangkal jalan
bersama mencari arah baru,
dengan harapan, salah satu dari kita
akan menjadi bintang penunjuk.
faa_
Tidak ada komentar:
Posting Komentar