Rabu, 19 Juni 2024

PUISI: Pemimpi yang Lupa Dengan Mimpinya - Fitri Ramadhani

 Aku manusia pengecut yang takut untuk bermimpi

Yang selalu menyibukkan diri dengan cerita 'mereka'

Bagiku, hidup adalah bagaimana caraku memuaskan ekspektasi

Malamku sudah habis dilahap tangisan tersedu

Ragaku kosong, terkunci, di sudut yang tak pernah dijamah mata manapun

 

Manusia satu ini tidak tau caranya bermimpi

Ia hanya menyalin apa yang dimimpikan orang lain

Lalu mengharapkan validasi atas plagiatnya

Tulisannya yang dulu sempat menari-nari

Seakan amnesia

Lupa apa yang ia ceritakan dalam torehnya

 

Kadang mereka bertanya,

Kelabu mana yang lebih kusuka

Aku tidak tau

Aku lupa dengan warna itu

 

Yang samar kutau

Aku adalah seorang pemimpi yang malu dengan mimpi-mimpinya

Menguburnya dalam2,

dan lupa, apa pernah?

Seorang pengecut, yang bersembunyi dibalik mimpi manusia lain

Mengoreksi kanvasnya,

sedang kanvasku, dimana?

 

Aku hanya pemimpi yang lupa dengan apa yang pernah dimimpikannya

Takut dengan kegagalan dan kemungkinan lainnya di masa depan

Mungkin aku hanyalah pengecut, yang berlindung dengan lupa

Setelah ditelanjangi ekspektasi

Lalu dikubur hidup-hidup bersama yang kau sebut mimpi itu

Berjalan dengan kaki yang gemetaran menerka, nanti akan jadi apa?

 

Lantas? Apa salah jika aku memilih tenggelam dalam lupa?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Lalu yang Pernah Ada

Sesingkat jeda antar detik,  namun lebih abadi dari ukiran. Sanggup untuk dikenang, namun tak lagi bisa diulang: waktu denganmu. faa _